Headlines News :

Home » » Bahasa Tubuh

Bahasa Tubuh

Written By Unknown on 10 Juni 2012 | 22.05


Bahasa Tubuh Krisma
JANGAN marah jika Anda disebut sombong,  hanya karena Anda tak acuh pada lawan bicara. Usah tersinggung bila Anda disebut congkak, cuma karena Anda abai pada orang yang mengajak bicara. Bahasa tubuh Anda bisa menceritakan siapa Anda sesungguhnya: beradab atau tak berbudi.
Jangan berang juga, jika orang-orang tak beradab ternyata berasal dari golongan berpunya. Sementara orang-orang santun dan tahu aturan menjadi ciri kelompok manusia kebanyakan. Jadi, orang kaya biasanya sombong. Orang biasa, yah biasa saja.
Jangan langsung terpengaruh, sebab ini cuma temuan penelitian tim psikologi dari University of California yang dilansir di situs livescience.com. Mereka menyimpulkan, kelompok orang dari kelas sosial ekonomi mapan cenderung angkuh dan tidak menghargai orang lain.
Psikolog Michael Kraus dan Dacher Keltner membuat kesimpulan itu berdasarkan riset terhadap 100 mahasiswa, yang dibagi menjadi 50 pasangan. Satu mahasiswa berlatar keluarga kaya dipasangkan dengan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Di antara mereka tak saling kenal.
Tiap pasang mahasiswa beda kasta itu, kemudian diwawancarai atau persisnya diajak berbincang-bincang ihwal topik tertentu selama 60 detik. Tiap mahasiswa mendapat jumlah pertanyaan dan waktu yang sama dari pewawancara.
Bukan isi pembicaraan atau jawaban sang mahasiswa yang jadi catatan utama. Yang direkam dan dicermati dengan seksama adalah sikap atau perilaku mereka selama berlangsungnya percakapan. Persisnya, bagaimana bahasa tubuh mereka masing-masing. Mau tahu hasilnya?
Mahasiswa kaya memperhatikan benda-benda di sekitar tempat wawancara rata-rata selama dua detik, sementara mahasiswa miskin tidak melakukannya. Mahasiswa kaya agak sibuk pada penampilannya, sedangkan mahasiswa miskin tidak. Mahasiswa miskin menganggukkan kepala, tersenyum, dan mengekspresikan mimik muka perhatian, rata-rata satu sampai dua detik lebih banyak dibanding mahasiswa kaya.
“Kita memang berbicara dalam satuan detik, tapi jangan lupa wawancaranya hanya satu menit,” kata Kraus. “Coba Anda kalkulasikan jika kejadiannya dalam hitungan hari.” Apalagi berbilang bulan, terlebih tahun.
Menurut Kraus, temuan penelitiannya mengingatkan pada adanya kecenderungan “kebinatangan” pada diri manusia. Ia mengamsalkan, mahasiswa kaya itu seperti burung merak yang selalu memamerkan bulu-bulunya. Bahasa tubuh mahasiswa tajir seolah berkata, “I’m fit” atau “I don’t need you”.
“Di dunia binatang, perebutan status selalu memunculkan konflik,” kata Kraus. Manusia juga begitu. Dengan bahasa tubuh tertentu misalnya, kelompok manusia kaya atau berpengaruh hendak mengatakan, “Anda beda kelas dengan saya. Jadi, jangan coba-coba berurusan dengan saya.”
Sementara itu, mengingat keterbatasannya, manusia tidak kaya agak sulit mengalahkan kelompok borjuis. “Sumber daya kelompok miskin memang terbatas. Itu sebabnya, secara psikologis mereka cenderung sangat tergantung pada lawan kelasnya,” Kraus menggeneralisir hasil penelitiannya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Loading....

Sering dilihat

Jadwal Sholat

Berlangganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 
Copyright © 2011. Maheswaranet - Just out of my mind - All Rights Reserved
Support : Maz Template
Template Edited by Ilu2Mz
Proudly powered by Blogger